Home
PERANAN PUPUK DARI LIMBAH KELINCI

Kelinci merupakan hewan yang sangat lucu dan menggemaskan. Saat ini banyak orang yang tidak hanya memelihara kelinci sebagai kesenangan atau hobi akan tetapi menjadikannya sebagai bisnis tersendiri.Bisnis tersebut tidak hanya sekedar menjual kelinci hidup, namun ada juga yang menjualnya sebagai bahan pangan atau setelah diolah terlebih dahulu menjadi sate kelinci dan berbagai aneka kuliner lainnya. Peminat kelinci hidup maupun daging kelinci ternyata semakin hari semakin banyak. ......
Berdasarkan hasil penelitian, hewan bertelinga lebar ini memiliki banyak kelebihan. Selain rupanya yang elok dan dagingnya yang lezat, kelinci juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian yakni sebagai pupuk dan pestisida hayati. Air kencing kelinci merupakan cairan yang mampu memberikan suplai nitrogen yang cukup tinggi bagi tanaman. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar nitrogen yang terdapat didalamnya. Jika dibandingkan dengan hewan pemakan rumput lainnya, air kencing kelinci memiliki kadar Nitorgen yang tinggi karena kebiasaannya yang tidak pernah minum air dan hanya mengkonsumsi hijauan saja.
Kendatipun pada dasarnya di dalam tanah telah tersedia unsur hara dan mineral yang cocok untuk tanaman, namun dalam jangka panjang persediaan dalam tanah semakin berkurang dan akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara penyerapan hara yang cepat dengan pembentukan hara yang lambat. Untuk itu, diperlukan pupuk kandang maupun pupuk buatan.
Kotoran ternak khususnya kelinci mengandung zat hara yang meskipun lebih sedikit, namun mempunyai kelebihan yaitu dapat memperbaiki sifat tanah antara lain: 1. Memudahkan penyerapan air hujan; 2. Memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air; 3. Mengurangi erosi; 4. Memberikan lingkungan tumbuh yang baik bagi kecambah biji dan akar; 5. Merupakan sumber hara tanaman. Dengan demikian pupuk kandang dapat membuat tanah lebih subur, gembur, serta lebih mudah diolah.
Dampak positif lainnya terhadap kesuburan tanah adalah melalui dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme yang menghasilkan karbondioksida, air dan mineral yang dibutuhkan oleh tanaman seperti Nitrogen, Phosphor, dan Kalium.
Mengumpulkan air kencing dan kotoran kelinci tidaklah sulit. Cukup dengan meletakkan wadah di bawah kandang, tetes demi tetes air kencing kelinci dikumpulkan. Cara pembuatannya pun cukup mudah dan sederhana. Air kencing kelinci yang sudah dikumpulkan lalu dipindahkan ke dalam jerigen.
Potensi kotoran dan urine kelinci. Ternak kelinci dapat menghasilkan kotoran dan urine dalam jumlah yang cukup banyak yaitu: 1 ekor ternak kelinci dapat menhasilkan 60 gram feses dan 150 cc urine/ekor/hari ditambah dengan sisa sayuran/pakan 100-200 gram/hari. Dengan pengolahan sederhana kotoran dapat dirubah menjadi pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi peningkatan bagi peningkatan kesuburan tanah pada areal tanaman sayuran tanaman hias dan tanaman buah-buahan.
Manfaat kotoran dan urine kelinci. Manfat kotoran dan urine kelinci terhadap produksi tanaman sayuran/tanaman hias adalah: 1. Tanaman organik tidak membutuhkan pupuk kimia; 2. Dapat menghasilkan produksi tanaman hias dalam kualitas lebih baik; 3. Dapat meningkatkan kesuburan tanah; 4. Tanah lebih gembur, mudah ditanami dan disiangi serta di pupuk, rasa produk tanaman sayuran lebih enak dan lebih mahal
Pengolahan dan pemberian pupuk. Pengolahan feses dan urine dapat diolah menjadi pupuk organik, padat dan cair yang bermanfaat untuk unsur hara lahan tanaman hortikultura. Bahan : 5 kg kotoran kelinci murni, 5 liter urine kelinci murni, 0,25 liter EM4 atau bisa dari bahan sejenis yang fungsinya untuk membantu fermentasi dan mengurangi bau, 10 liter air bersih, 10 sendok NPK yang berfungsi untuk lebih mempercepat proses dan bahan NPK ini dicampur paling akhir. Semua bahan yang dipersiapkan dimasukan kedalam satu wadah, bisa ember plastik besar atau yang lain kecuali NPK, semua bahan dicampur, lalu diaduk-aduk.
Pemberian pupuk dan urine kelinci pada tanaman hortikultura antara lain: - Untuk tanaman sayuran biasanya diberikan sebagai pupuk dasar. Dosis pupuk yang diberikan 2-3 ton/0,1/ha, sedangkan untuk pengocoran/cor pada tanah di sekitar batang tanaman campurannya bisa antara 4 atau 5 liter air dicampur dengan 1 liter pupuk urine cair. Pemakiaan bisa diberikan setiap satu minggu sekali tanpa perlu ditambah dengan pupuk kimia bilamana pada saat pembuatan bedeng/gulutan atau olah tanah sudah diberi pupuk kandang dari kotoran kelinci sebagai pupuk dasar.
Berdasarkan penelitian terhadap pengaruh jenis pupuk dari kotoran kelinci pada produksi sayuran ternyata memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan kotoran ayam. Pada bayam contohnya, daun bayam yang disiram oleh air kencing kelinci terlihat lebih hijau dibandingkan dengan bayam yang tidak diberi air kencing kelinci.