Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang ternak ruminansia

Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang ternak ruminansia

<ol start=\"3\">\r\n<li>Mastitis, disebabkan oleh Streptococcus cocci dan Staphylococcus cocci. Tanda-tanda penyakit ini adalah ambing bengkak dan terasa panas bila diraba, air susu yang dihasilkan encer atau menggumpal dan kadangkadang bercampur darah atau nanah, bulu kusam dan kasar, nafsu makan menurun, produksi turun bahkan dapat berhenti sama sekali.</li>\r\n<li>Cacingan, disebabkan oleh serangan cacing, diantaranya cacing hati (Faciola hepatica), cacing pita (Taenia saginata atau Taenia solium), Haemonchus contortus yang banyak menyerang domba. Tanda-tanda penyakit cacingan antara lain: nafsu makan menurun, perut buncit,&nbsp; lemah, pucat pada selaput lendir mata, dan mencret.</li>\r\n<li>Bloat atau Tympani atau Kembung Perut, disebabkan oleh penimbunan gas yang berlebihan di dalam rumen.&nbsp; Tanda-tanda penyakit ini adalah : Perut di sebelah kiri membesar (gembung), pinggang sedikit&nbsp; membungkuk, nafas pendek-pendek dan cepat.&nbsp; Bila tidak cepat ditangani dan berlangsung terus dapat menyebabkan kematian.</li>\r\n<li>Septichaemia epizootica (SE) atau Ngorok, disebabkan oleh Pasteurella multocida. Tanda-tanda penyakit ini antara lain : bengkak di bawah rahang dan di daerah tenggorokan, lidah bengkak dan menjulur ke luar, mulut menganga dan berbusa, sulit bernafas, dan yang paling khas adalah suara ngorok yang jelas terdengar. Penyakit ngorok sering menyerang ternak pada saat kondisi tubuh dalam keadaan lemah.</li>\r\n<li>Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), disebabkan oleh virus. Tanda-tanda penyakit ini antara lain : Demam yang tinggi, kehilangan nafsu makan, terlihat pelepuhan pada gusi dan selaput lendir, salivasi tinggi (banyak mengeluarkan air liur), terdapat luka di antara kuku sehingga ternak sering terlihat pincang bahkan tidak dapat berjalan sama sekali.</li>\r\n<li>Brucellosis, disebabkan oleh Brucella suis. Tanda-tanda penyakit ini antara lain : terjadi keguguran pada pertengahan kebuntingan, anak yang lahir biasanya mati atau lahir sangat lemah dan tidak berkembang normal, ambing dan alat kelamin kadang-kadang bengkak, kadang-kadang nafsu makan menurun dan demam ringan namun lebih sering tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut.</li>\r\n<li>Scabies atau Kudis, disebabkan oleh kutu atau tungau dan kebersihan ternak yang kurang terpelihara. Tanda-tanda penyakit scabies adalah : nafsu makan turun, ternak merasakan gatal-gatal mulai dari bagian kepala, bibir, dan bagian-bagian tubuh yang lain.&nbsp; Ternak yang terserang sering menggosok-gosokan badannya pada tiang atau dinding kandang. Pada daerah yang gatal muncul bercak-bercak merah, timbul bisul, akhirnya kulit menebal, bersisik, bulu rontok dan timbul keropeng-keropeng.</li>\r\n<li>BEF (Bovine epizooric fever, Demam Tiga Hari)</li>\r\n</ol>\r\n<p>BEF hanya menyerang sapi dan kerbau dan tidak dapat menulari dan menimbulkan penyakit pada hewan lain. Sapi/ kerbau yang terserang penyakit ini akan sembuh kembali beberapa hari kemudian (2 &ndash; 3 hari). Angka kematian sangat kecil sekali tidak sampai 1 % tetapi angka kesakitan tinggi. Dari segi produksi dan tenaga kerja cukup berarti karena hewan yag sedang berlaktasi turun produksi sususnya dan hewan pekerja tidak mampu bekerja selama 3 &ndash;5 hari. Demam Tiga Hari disebarkan oleh Cullicoides sp. (serangga penghisap darah) dan nyamuk. Cullicoides yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit mencapai jarak 2.000 Km. Ada dugaan penyebaran dapat pula terjadi melalui angin.</p>

Informasi Lainnya