Meningkatkan Kesehatan dan upaya Penurunan Stunting di Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, DISNAKKAN Kab. Grobogan mengadakan Sosialisasi GEMARIKAN
Cegah stunting dan memastika...
Kecepatan produksi gas selanjutnyatergantung dari kondisi fisik bahan dan temperatur. Bahan kering dan berserabutlebih lama jika dibandingkan dengan bahan yang halus serta basah. Temperaturoptimal pada suhu 35 C, berkisar antara 32 – 37 C. Selain itu juga tergantungdari jenis bakterinya. Kelompok bakteri yang berbeda bertugas untuk kehidupanfermentasi dalam sebuah ekosistem. Setiap jenis bakteri tergantung dengan jenislainnya. Jangka fermentasi menjadi singkat jika populasi bakteri benar-benarseimbang.
Kadar kering (total solid = TS)lapisan yang tidak terolah, berkisar antara 7 – 11 %. Hasil ini bisa dicapaijika kotoran padat dicampur air atau urine dengan volume yang seimbang. Prosesdigester yang sehat menunjukkan adanya pH 7.0 (taraf netral dari bahan).
Bila bakteri yang menghasilkanmetan telah tersedia dalam bahan misalnya dari kotoran ruminansia, produksibiogas dimulai dalam waktu 3 – 5 hari. Pada lahan pertanian digester diisiperlahan-lahan, sementara itu penggunaannya setelah bangunan penuh terisi.
Bila ada masalah untuk mengawaliproduksi gas (misal udara terlalu dingin), maka perlu ditambah 20 % kotoranpemacu yang berasal dari digester yang telah berfungsi, kemudian diaduk padasaat pengisian pertama.
PEMBUATANBIOGAS
1. Pembuatan Biodigester;
Biodigester sering disebut bangunan biogas yaitu sebuah tabung tertutuptempat limbah organik difermentasi, sehingga menghasilkan gas bio sebagaienergi disertai dengan bahan penyubur dari limbah organik.
Ada 3 jenis :
2. Penempatan Biodigester;
Biodigester ditempatkandengan jarak 10 meter dari bangunan rumah dan 15 meter dari sumber air. Hal inidilakukan berdasarkan pertimbangan keamanan. Jangan terlalu jauh karena akanmemerlukan selang yang panjang. Selang yang melintasi jalan sebaiknya ditanamagar tidak mudah bocor.
Letak biogas jugamempertimbangkan suhu optimal antara 32 – 37 C. Untuk daerah panas, digestersebaiknya ditempatkan di tempat teduh, naungan pohon atau bangunan sederhanasebagai pelindung. Sedangkan untuk daerah dingin tempatkan langsung di bawahsinar matahari sehingga terjamin suhunya. Selain itu juga sebaiknya digesterdittanam dalam tanah ditutup tanah dan lapisan jerami untuk memelihara suhu.
3. Pembuatan Campuran Pembangkit (starter);
Untuk mengolah bahan yang tidak mengandung bakteri fermentasi semisal dari kotoran ayam, perlu dibuatkancampuran pembangkit fermentasi dengan cara :
4. Pengoperasian Digester;
Sumber Berita: http://dinakkeswan.jatengprov.go.id