SOSIALISASI KEGIATAN BANTER MELAJU
Dinas Peternakan dan Perikan...
\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Kotoran sapi, dari namanya saja dipastikan kotor, menjijikkan dan mempunyai bau yang tidak sedap sehingga timbul keinginan untuk membuangnya. Maka tidak mengherankan kalau kotoran sapi sering menimbulkan masalah jika tidak ditangani secara baik. Selama usaha penggemukan sapi berlangsung akan banyak limbah yang tertimbun di sekitar kandang terutama bagi para petani dipedesaan, yang kandang rumahnya dekat dengan pemukiman. Hal ini akan menjadi masalah apabila tidak dikelola secara baik, maka kotoran sapi tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan juga menimbulkan bau yang tidak sedap bagi lingkungan sekitarnya bahkan dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itulah, kotoran sapi tersebut harus diproses menjadi bentuk lain yaitu salah satunya pupuk kandang/ pupuk organik, sehingga tidak dibiarkan menumpuk begitu saja disekitar kandang dan diperoleh manfaatnya.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Sebagai pupuk kandang.<br /> Penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk dikenal sebagai pupuk kandang (pupuk organik). Zat-zat yang sangat berguna didalam kosa tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai pupuk kandang yang dapat memperbaiki struktur tanah dan penyediaan unsur hara tanah. Kotoran sapi sebagai pupuk kandang perlu penanganan yang baik, karena dengan penanganan yang kurang baik seperti penggunaan kotoran sapi yang masih mentah ( belum matang) atau menurut istilah petani peternak masih panas, jika digunakan untuk memupuk tanaman dapat menyebabkan kelayuan pada tanaman atau bahkan mengalami kematian karena kepanasan. Hal ini karena kotoran sapi mentah mengandung unsur carbon ( C ) lebih tinggi dari kandungan nitrogen (N) yang akan mengundang jutaan bakteri. Jika kadar Carbon dalam kosa tinggal sedikit atau perbandingan C/ N rendah maka proses penguraian (dekomposisi) akan berhenti sehingga kosa mengalami kematangan atau istilah peternak sudah dingin. Jika kotoran sapi sudah dingin atau mengalami kematangan, ini sangat baik dijadikan pupuk, dan inilah yang disebut pupuk kandang<br /> Tanda-tanda kotoran sapi yang telah menjadi pupuk kandang atau telah mengalami kematangan/ dingin sebagai berikut : a). jika diraba, pupuk terasa dingin, b). jika diremas, pupuk mudah rapuh, c).pada kebanyakan pupuk kandang, wujud aslinya telah berubah dan d). bau aslinya telah hilang.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Cara mengubah kotoran sapi menjadi pupuk kandang (organik) cukup mudah, yaitu dengan membiarkan begitu saja. Setelah kosa dikumpulkan, dalam waktu tertentu kosa telah berubah menjadi pupuk. Namun jika tidak ditangani dengan baik maka akan terjadi penyusutan unsur hara dalam kotoran sapi tersebut. Oleh karena itu perlu ada usaha menangani kotoran sapi tersebut agar unsur hara yang terkandung dalam kosa tetap baik. Penanganan yang baik untuk dijadikan pupuk kandang, ada 2 sistim yaitu sistim terbuka dan sistim tertutup.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Sistim terbuka.<br /> Pada sistim ini, kotoran sapi ditimbun ditempat yang terbuka dipermukaan tanah. Tempat penyimpanan dapat dibuat berbentuk segi empat atau segi panjang ukuran 2,5 m x 2 m berupa tanah yang ditinggikan. Kemudian diberi atap dan dibuat galangan dari tanah disekeliling tempat pembuatan pupuk untuk mencegah masuknya air atau rembesan air ke dalam tumpukan. Kelebihan sistim ini kotoran sapi lebih cepat matang, sedang kekurangannya selama proses penguraian, bau akan terbawa angin.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Sistim tertutup.<br /> Pada sistim ini, kotoran sapi ditimbun dalam lubang. Ukuran lubang disesuaikan dengan banyaknya kotoran sapi yang akan ditimbun atau sesuai kebutuhan, tetapi dalamnya tidak boleh lebih dari 1 meter, karena kalau terlalu dalam akan menyulitkan pengambilan kosa. Dinding lubang sebaiknya dari plastik untuk mencegah terjadi perembesan air dari bagian luar lubang. Sedang lantai tetap dari tanah agar air kosa dapat merembes ke bawah tanah. Kotoran sapi ditimbunkan ke dalam lubang , jangan terlalu penuh. Apabila lubang sudah hampir penuh, pada permukaanya ditaburi kapur secara merata agar tidak terjadi pengasaman pupuk. Selanjutnya lubang ditutup dengan tanah bekas galian setebal 30 cm. Daerah sekelilingnya dibuat parit kecil agar tidak terjadi genangan air. Dibuatkan naungan sederhana diatas lubang berupa atap atau daun rumbia atau dari dedaunan kering lainnya untuk mencegah masuknya air dari atas pada waktu hujan. Setelah 2-3 minggu dalam penimbunan , kotoran sapi telah memperlihatkan tanda-tanda kematangan, kotoran sapi telah berubah menjadi pupuk kandang/ pupuk organik. Kelebihan dari sistim ini penyebaran bau kotoran sapi dapat dikurangi karena selama proses penguraian kosa terlindung di dalam lubang. Kelemahannya proses penguraian akan terbentuk lama dan pupuk tidak kering.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Penjualan Pupuk Kandang<br /> Pupuk kandang yang diperjualbelikan atau yang belum digunakan dalam waktu dekat, dimasukkan/ dikemas dalam karung/ kantong plastik. Biasanya pupuk kandang ini dicampur terlebih dahulu dengan sedikit tanah atau humus dan kapur agar pupuk kandang lebih kering dan gembur dan kualitasnya lebih tinggi.</p>