Pelatihan Kesrawan Hewan Kurban

Pelatihan Kesrawan Hewan Kurban

\r\n<p style=\"text-align: justify;\">&rdquo;Banyaknya tempat penjagalan hewan darurat berakibat pada kekurangan tenaga jagal. Sehingga tenaga jagal yang baru tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai yang tidak mengindahkan kesehatan,&rdquo; jelasnya.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Dirinya juga menjelaskan sosialisasi tersebut memberikan pengarahan cara merawat hewan kurban dan praktik cara merobohkan hewan kurban yang baik dengan mengikat tali (sistem Barley) pada tubuh hewan. Sehingga secara perlahan hewan yang roboh tetap tenang sedangkan kalau hewan roboh dengan cara kasar mengakibatkan hewan mengalami stres. Selain itu, cara menyembelih yang benar harus menggunakan pisau tajam yang sebanding dengan ukuran leher hewan.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">&rdquo;Penyembelihan harus dipastikan telah memutus saluran tenggorokan, kerongkongan dan pembuluh darah dengan sekali potong. Hewan yang dipotong secara halal harus dibiarkan minimal dua menit atau sampai pendarahan selesai untuk memastikan hewan itu sudah mengalami kematian otak,&rdquo; ucapnya.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Salah satu panitia kurban dari Kecamatan Penawangan, Kirman mengatakan kalau proses penjegalan yang diarahkan oleh Disnakkan lebih mudah lantaran hanya mengikatkan tali tambang ke tubuh sapi dan dirobohkan. &rdquo;Kalau dijegal biasanya membutuhkan enam orang lebih biar sapi bisa roboh. Tapi cara yang diajarkan oleh Disnakan lebih mudah hanya butuh tiga orang. Mudah seperti ini malahan,&rdquo; jelasnya usai mengikuti melihat praktik penjegalan.</p>

Informasi Lainnya