Meningkatkan Kesehatan dan upaya Penurunan Stunting di Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, DISNAKKAN Kab. Grobogan mengadakan Sosialisasi GEMARIKAN
Cegah stunting dan memastika...
\r\n<p>Adapun seperti yang kita tahu bahwa ketersediaan jerami saat musim panen padi sangatlah melimpah, terkadang jerami tersebut banyak yang terbuang dan belum sempat di manfaatkan. Padahal untuk menyiasati kelangkaan pakan ternak saat musim kemarau tiba kita bisa memanfaatkan sisa jerami yang ada sebagai bahan utama membuat pakan ternak</p>\r\n<h4><span id=\"Proses_Pembuatan_Fermentasi_Jerami\">Proses Pembuatan Fermentasi Jerami</span></h4>\r\n<ul>\r\n<li>Pertama kita cacah semua bahan bakunya yaitu jerami padi yang telah dikeringkan hingga kira-kira berukuran 25 cm.</li>\r\n<li>Kemudian kita larutkan semua bahan seperti probiotik dan gula menjadi satu dalam satu wadah secara merata, Lalu kita siapkan gelaran atau terpal untuk alas proses pencampuran antara bahan-bahan tadi dengan cacahan jerami padi.</li>\r\n<li>Selanjutnya untuk proses pencampuran kita ambil padi sedikit demi sedikit, lalu disiram dengan campuran probiotik dan molase hingga merata sembari di bolak-balik. Adapun indikasi jika jerami dan bahan-bahan telah tercampur sempurna maka jerami tersebut sudah nampak basah.</li>\r\n<li>Jika semua telah tercampur, berikutnya bisa langsung kita tutup jerami tersebut dengan terpal plastik sedikit demi sedikit sambil di injak-ijak agar padat dan bisa tertutup dengan rapat.</li>\r\n<li>Kita tunggu proses fermentasi tersebut selama 7 hari barulah pakan tersebut bisa digunakan.</li>\r\n</ul>