Meningkatkan Kesehatan dan upaya Penurunan Stunting di Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, DISNAKKAN Kab. Grobogan mengadakan Sosialisasi GEMARIKAN
Cegah stunting dan memastika...
\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Produksi jerami padi dapat mencapai 12-15 ton/hektar tiap panen tergantung lokasi dan varietasnya. Jerami ini bisa digunakan untuk pakan kasar 2-3 ekor sapi dewasa sepanjang tahun.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Penggunaan jerami untuk pakan baru berkisar 31-39% dan 7-16% untuk industri.Dari keseluruhan produksi jerami, sebagian besar masih dibakar dan dikembalikan ke tanah. Efek negatif dari pembakaran adalah polusi lingkungan, mempengaruhi ekologi tanah dan hilangnya bahan organik</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Cara melakukan fermentasi adalah dengan menambahkan bahan yang mengandung mikrobia proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik. Mikrobia tersebut kita kenal dengan sebutan probiotik. Campuran berbagai mikro organisme tersebut berguna untuk mempercepat proses pemecahan serat jerami padi, sehingga mudah dicerna oleh ternak.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jerami yang telah difermentasi dengan mikrobia secara umum menunjukkan peningkatan kualitas. Protein meningkat dari 4,23% menjadi 8,14% dan juga disertai penurunan serat kasar.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Pembuatan fermentasi jerami dilakukan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Dimana untuk kapasitas 10 ton dapat dibuat bangunan dengan ukuran 4 x 5 m. Lantai dasar dapat dibuat dari semen atau tanah yang dipadatkan dan ditinggikan dari tempat sekitarnya, tanpa dinding. Bahan bangunan menggunakan kayu atau bambu. Untuk atap dapat berupa seng atau bahan yang tersedia di tempat. Jarak lantai ke atap 3 m.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Hasil fermentasi jerami yang baik ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:</p>\r\n<ul>\r\n<li style=\"text-align: justify;\">Baunya khas</li>\r\n<li style=\"text-align: justify;\">Warnanya kuning agak kecoklatan</li>\r\n<li style=\"text-align: justify;\">Teksturnya lemas(tidak kaku)</li>\r\n<li style=\"text-align: justify;\">Tidak busuk dan tidak berjamur</li>\r\n</ul>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Fermentasi bisa juga dipadukan dengan amoniasi. Starter yang digunakan urea dan probiotik.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Jerami yang telah difermentasi bisa diberikan sebagai pakan kasar bagi ternak sapi 6-8 kg/ekor/hari dengan penambahan konsentrat 1% dari berat badan ternak</p>