Pentingnya Uji Performan Sapi Potong

Pentingnya Uji Performan Sapi Potong

Pelaksanaan uji performan sapi potong dilakukan di provinsi yang memiliki sapi potong asli atau lokal Indonesia, diprioritaskan pada kabupaten/kota atau kawasan dalam provinsi yang mempunyai populasi sapi potong tertinggi terutama pada lokasi yang menerima fasilitasi kegiatan pembibitan. Persyaratan lokasi yang dipilih adalah 1) lokasi padat ternak sapi potong yang tersentralisir dalam satu wilayah yang memiliki agroekosistem sama yang tidak dibatasi oleh wilayah administrative pemerintahan serta mempunyai potensi untuk pengembangan bibit dari jenis atau rumpun tertentu; 2) Di dalam satu wilayah memiliki beberapa kawasan ternak yang setiap kawasan memiliki populasi sapi betina produktif tidak kurang dari 500 ekor ; 3) Dalam satu wilayah ditetapkan 1 Stasiun Uji Performan ( SUP) atau Balai Inseminasi Daerah/Unit Pelaksana Teknis Daerah untuk melakukan pengujian sapi pejantan dan calon induk disesuaikan dengan kondisi daerah; 4) Membentuk populasi dasar yang terdiri dari 4 -5 kawasan dalam satu wilayah, sehingga dalam satu wilayah terdapat sapi betina produktif sebanyak 2000 - 2500 ekor; 5) mudah dijangkau dan memiliki petugas lapangan khususnya rekorder dan inseminator.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Sedangkan Peserta uji performan adalah 1) Peternakan rakyat, dimana peternak yang tergabung dalam kelompoktani yang masing-masing peternak memiliki ternak minimal 1 ekor betina produktif; 2) Unit Pelaksana Teknis (pusat dan daerah) dan 3) swasta, yang memiliki ternak minimal 50 ekor betina produktif dan menandatangani perjanjian kerjasama. Peserta harus memenuhi persyaratan yaitu bersedia mengikuti dan melakukan kegiatan uji performan sapi potong yang telah ditetapkan dan dibuktikan dengan surat pernyataan.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Seleksi ternak betina produktif dan pejantan peserta uji performan dilakukan oleh Dinas kabupaten/kota bersama Dinas Provinsi. Persyaratan ternak yang dipilih adalah rumpun sapi potong asli atau lokal Indonesia dan sapi betina produktif yang memenuhi kriteria bibit sesuai dengan rumpun dan diberi identitas.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Tahap terakhir dari uji performan setelah proses pengolahan data kelahiran, umur disapih dan umur sapi 1 tahun, serta penyeleksian calon pejantan dan calon betina produktif , dilakukan pengujian sapi-sapi yang telah lulus seleksi. Penjaringan sapi ini untuk memperoleh calon pejantan atau calon induk yang terbaik. Pengujian dilakukan di SUP, sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku, juga ketentuan untuk sapi calon pejantan dan sapi betina.

Informasi Lainnya