Meningkatkan Kesehatan dan upaya Penurunan Stunting di Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, DISNAKKAN Kab. Grobogan mengadakan Sosialisasi GEMARIKAN
Cegah stunting dan memastika...
\r\n
Instalasi Biogester.
Instalasi biogester pada prinsipnya terdiri dari 6 bagian utama yaitu :Inlet (tangki pencampur) sebagai tempat kotoran hewan masuk, Reaktor(ruang pencernaan anaerob), penampung gas (ruang penyimpanan), outlet (ruang pemisah), sistim pengangkut gas dan lubang kompos/biomasa yang telah hilang gasnya /bio-slury.
Campuran kotoran dan air mengalir melalui saluran pipa menuju reaktor/digester. Dari bagian reaktor, melalui proses pencernaan menghasilkan gas yang kemudian akan disimpan dalam penampungan (bagian atas kubah). Slury mengalir keluar dari digester menuju outlet dan menjadi bio slury mengalir ke lubang slurry melalui overflow. Kemudian gas dialirkan ke dapur melalui saluran pipa.
\r\n
Ukuran reaktor
Ukuran reaktor tergantung dari jumlah biomassa yang tersedia setiap hari. Biomassa berasal dari ternak sapi, dapat diperhitungkan jumlah kotoran yang dihasilkan setiap ekor sapi per harinya
Tipe Biodigester.
Beberapa tipe biodigester yang telah dikembangkan di Indonesia yaitu tipe permanen (fixed dome and floating drum), semi permanen (fiberglass) dan tipe sederhana berbahan plastik. Masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga pengembangannya perlu memperhatikan beberapa hal seperti biaya investasi, kapasitas, umur ekonomis, pemanfaatan biogas serta aspek operasional dan perawatnya.