Sapi Bali, Sapi Unggul Indonesia

Sapi Bali, Sapi Unggul Indonesia

\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">&nbsp;</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">&ldquo;Sejauh ini kami memang tidak memantau berapa tepatnya kontribusi jenis&nbsp; sapi Bali untuk dijadikan hewan kurban. Saya kira ke depan perlu didata, jangan volume pasokan ternaknya saja. Sehingga nantinya&nbsp; bisa diketahui&nbsp; jenis sapi apa saja yang diminati masyarakat yang ingin berkurban,&rdquo; katanya.</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Ketersediaan hewan kurban, khususnya&nbsp; sapi di wilayah Jabo&shy;detabek, menurut Muladno,&nbsp; pada tahun 2015 mencapai 30.977 ekor. Urutan kedua setelah kambing yang mencapai 93.817 ekor. &ldquo;Kami pantau tahun ini penjualannya lebih teratur dan dipusatkan di satu lokasi. Di DKI Jakarta bahkan sudah ada larangan untuk melakukan penjualan di trotoar-trotoar,&rdquo; ujarnya.</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Bagi Muladno, tak masalah permintaan jenis sapi Bali untuk hewan kurban atau untuk meme&shy;nuhi kebutuhan daging sehari-hari terus meningkat.&nbsp; Pemerintah sendiri memang berupaya terus mendorong peningkatan popu&shy;lasi sapi Bali di berbagai sentra pengembangan ternak sapi potong.</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Apalagi sapi Bali mempunyai banyak keunggulan. Di antaranya, merupakan jenis ternak yang sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan dan relatif tahan terhadap serangan penyakit. Kare&shy;na itu bisa dimaklumi bila sapi Bali banyak dipelihara peternak baik di Jawa maupun luar Jawa.</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Pola SPR</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Sementara itu dalam perbin&shy;cangan dengan Sinar Tani, Direk&shy;tur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH, Ali Rachman, menjelaskan bahwa sapi Bali merupakan sapi potong rumpun asli Indonesia yang paling adaptif. Jenis sapi ini&nbsp; banyak dipilih peternak untuk dibudidayakan.</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Selain mempunyai daya tahan tubuh yang luar biasa, sapi Bali juga dikenal sangat mudah bunting. Selama hidupnya (sampai usia 10 tahun),&nbsp; sapi Bali bisa menghasilkan anak lebih dari delapan ekor. Hal ini tentu menguntungkan peternak.&nbsp; &nbsp;</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, saat ini total populasi sapi Bali di tanah air sudah mendekati 5 juta ekor. Di luar Jawa terutama di wilayah Pulau Kalimantan dan Sulawesi pemeliharaan sapi didominasi&nbsp; jenis sapi Bali ini.</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Sayangnya, rata-rata kepemi&shy;likan ternak sapi masih rendah hanya berkisar 1-3 ekor. Karena itu ke depan pemerintah ingin mengembangkan pola Sentra Peter&shy;nakan Rakyat (SPR). &ldquo;Dengan pola ini kita harapkan peternak sapi, termasuk peternak sapi Bali bisa berusaha lebih profesional,&rdquo; ujarnya.</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Dengan pola tersebut menurut Ali Rachman, peternak akan diberi sentuhan manajemen dan dipersatukan dalam suatu bentuk kelembagaan. Dengan demikian peternak bisa menjalankan usaha&shy;nya secara bisnis, bukan lagi usaha sambilan.&nbsp; &ldquo;Melalui&nbsp; pola&nbsp; SPR&nbsp; bukan hanya populasi dapat terdongkrak cepat, tetapi peternak juga bisa meningkatkan kualitas ternaknya bahkan ke arah memproduksi bibit sapi berkualitas,&rdquo; tutur Ali Rachman.</p>\r\n<p style=\"margin-bottom: 6pt; line-height: normal;\">Sejauh ini upaya pelestarian sapi-sapi&nbsp; asli Indonesia memang sudah dilaksanakan secara ter&shy;program oleh&nbsp;&nbsp; Ditjen PKH.&nbsp; Sudah ada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang secara khusus menanganinya. Seperti untuk sapi Bali tang&shy;gungjawab diberikan kepada Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Denpasar yang berdomisili di Provinsi Bali.</p>

Informasi Lainnya