SOSIALISASI DAGING QURBAN YANG AMAN,SEHAT,UTUH, HALAL (ASUH)SOSIALISASI DAGING QURBAN YANG AMAN,SEHAT,UTUH, HALAL (ASUH)

SOSIALISASI DAGING QURBAN YANG AMAN,SEHAT,UTUH, HALAL (ASUH)SOSIALISASI DAGING QURBAN YANG AMAN,SEHAT,UTUH, HALAL (ASUH)

\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Saat ini tingkat konsumsi daging di Indonesia memang masih tertinggal dibandingkan negara lain seperti Malaysia. Hal ini dikarenakan harga daging yang masih tinggi. Dengan adanya daging kurban yang dibagikan setiap tahunnya akan meningkatkan konsumsi daging masyarakat Indonesia.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Kepala UPTD RPH,drh.Andreas Iwan Suseno &nbsp;mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam membeli hewan kurban.“Hati-hati dengan penjual hewan kurban, diduga banyak yang nakal,” sebutnya usai sosialisasi didesa Kejawan kec.Tegowanu kemaren</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Ia menuturkan bahwa sebelum membeli hewan kurban terlebih dahulu dilihat dengan teliti. Pasalnya, para penjual diduga banyak yang nakal. “Contohnya hewan kurban yang luka, bisa saja penjual nakal ditambal memakai bulu domba atau bulu yang sejenis dengan hewan yang cacat,” ujarnya.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Selain tata cara ibadah yang benar saat ini yang perlu kita perhatikan adalah kesehatan daging yang akan dibagikan kepada masyarakat luas. Seperti dalam tuntunan ibadah kurban kita dianjurkan untuk memberikan ternak yang terbaik untuk dikurbankan. Pemerintah sendiri sudah menetapkan kriteria daging yang sehat yaitu <strong>ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal)</strong></p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\"><strong>Aman</strong> berarti daging tersebut aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.Dalam daging tersebut tidak mengandung bahan berbahaya atau beracun yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan berbahaya termasuk residu obat yang terdapat pada hewan.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\"><strong>Sehat</strong> berarti hewan yang disembelih merupakan hewan yang sehat, sehingga tidak ada kekhawatiran akan ada penularan penyakit dari hewan ke masyarakat melalui daging kurban. Banyak sekali penyakit dari hewan yang dapat menular kepada manusia. Dan seringkali penyakit ini tidak menimbulkan gejala klinis pada hewan namun memberikan efek yang fatal pada manusia.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\"><strong>Utuh</strong> berarti daging kurban tersebut tidak dicampur dengan daging jenis lain atau dengan kata lain dioplos. Jelas perbuatan seperti ini tidak akan mendapatkan pahala dari ibadah kurban itu sendiri.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\"><strong>Halal</strong> yaitu daging kurban berasal dari hewan yang disembelih sesuai dengan syariat Islam. Hal ini erat kaitannya dengan <em><a href=\"https://asudomo.wordpress.com/2011/04/15/animal-welfare/\">animal welfare</a></em> atau kesejahteraan hewan. Hewan yang dikurbankan harus mendapat perlakuan yang layak.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Untuk memastikan apakah daging kurban yang anda terima ASUH, anda bisa menghubungi Dinas Peternakan dan perikanan Kab. Grobogan. Petugas dari dinas akan memeriksa apakah hewan anda sudah ASUH atau belum.</p>\r\n<p style=\"text-align: justify;\">Terlepas dari itu semua mari kita kembali ke <strong>niat</strong> kita. Mungkin saja anda berada di daerah yang terpencil atau sulit dijangkau oleh petugas dinas. Tetapi apabila kita balik kebelakang melihat niat kita melakukan ibadah kurban tentunya hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalkan. Dalam berkurban tentu saja kita akan memberikan ternak yang tebaik karena ternak itu akan menjadi kendaraan kita nantinya. Saya rasa niat tulus anda dalam melakukan ibadah kurban akan menjadi jaminan bahwa daging yang anda bagikan ASUH. Saya yakin anda tidak akan memberikan daging yang tidak baik untuk masyarakat yang sebagian besarnya dalah kaum dhuafa</p>

Informasi Lainnya